Minggu, 25 November 2012

PERTANIAN BERKELANJUTAN (Sustainable Agriculture)


Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture)
            Sistem pertanian yang berkelanjutan adalah back to nature, yakni sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah ilmiah.
            Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya alam untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam. Dengan demikian peningkatan produksi pertanian dengan menggunakan input luar yang melebihi daya dukung lingkungan, akan sangat mempengaruhi ekosistem di bumi flobamora sehingga akan mengalami degradasi, sekaligus berdampak pada berkurangnya ketersediaan lahan pertanian potensial yang dapat diolah oleh generasi yang akan datang.
            Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.  Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya.  Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan.
            Pertanian organik merupakan salah satu bagian pendekatan pertanian berkelanjutan, yang di dalamnya meliputi berbagai teknik sistem pertanian, seperti tumpangsari (inter-cropping), penggunaan mulsa, penanganan tanaman dan pasca panen. Pertanian organik memiliki ciri khas dalam hukum dan sertifikasi, larangan penggunaan bahan sintetik, serta pemeliharaan produktivitas tanah.
Pertanian organik bertujuan untuk:
1.      Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai,
2.      Membudidayakan tanaman secara alami,
3.      Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian,
4.      Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang,
5.      Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian,
6.      Memelihara keragaman genetik sistem pertanian dan sekitarnya
7.      Mempertimbangkan dampak sosial dan ekologis yang lebih luas dalam sistem usaha tani.

Beberapa Pendekatan Kegiatan Yang Menunjang Pertanian Berkelanjutan
            Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang, meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:
1.  Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko lingkungan. 
Adapun caranya dapat melalui:
·         Penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk mengendalikan hama atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp., sebagai musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman.
·         Menggunakan tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai pemikat (atraktan), yang menjauhkan hama dari tanaman utama.
·         Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan infeksi jamur, dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungsida sintetis.
·         Melakukan rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap tahun .

2.  Sistem Rotasi dan Budidaya Rumput
Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif  yang baru adalah dengan memberikan tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian pakan.  Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk memberikan waktu bagi pematangan pupuk organik.  Areal peternakan yang dipadukan dengan rumput atau  kebun buah-buahan dapat memiliki keuntungan ganda, antara lain ternak dapat menghasilkan  pupuk kandang yang merupakan pupuk untuk areal pertanian.

3.   Konservasi Lahan
Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi angin maupun erosi air.  Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:
·         Menciptakan jalur-jalur konservasi.
·         Menggunakan dam penahan erosi.
·         Melakukan penterasan. ƒ
·         Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah.

  4.   Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air.  Biasanya lahan basah berperan penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida.  Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain;
·         Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
·         Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
·         Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
·         Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif.

5.   Tanaman Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat termasuk menekan pertum     buhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.  

6.   Diversifikasi Lahan dan Tanaman
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga pasar.  Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohon-pohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat.  Beberapa langkah kegiatan yang dilakukan;
·         Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak, burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek.
·         Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanamsejenis tanaman saja.

7.   Pengelolaan Nutrisi Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah.  Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi dilahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus dikeluarkan.  Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain:
·         ƒ  Pengomposan
·         ƒ  Penggunaan kascing 
·         ƒ  Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)

            Sistem pertanian yang berkelanjutan harus menjadi tanggung jawab dan komitmen kita bersama agar produktivitas pertanian dan dan kelestarian lingkungan terus dapat dipertahankan, baik untuk generasi sekarang dan gerenasi yang akan datang. Sistem pertanian berkelanjutan juga menjadi tuntutan globalisasi yang mempersyaratkan produk-produk pertanian harus ramah lingkungan dan bebas residu bahan kimia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar