Pertanian
Berkelanjutan (Sustainable Agriculture)
Sistem
pertanian yang berkelanjutan adalah back
to nature, yakni sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah,
serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan
tunduk pada kaidah-kaidah ilmiah.
Pertanian
berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya alam untuk usaha pertanian guna
membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau
meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam. Dengan
demikian peningkatan produksi pertanian dengan menggunakan input luar yang
melebihi daya dukung lingkungan, akan sangat mempengaruhi ekosistem di bumi
flobamora sehingga akan mengalami degradasi, sekaligus berdampak pada
berkurangnya ketersediaan lahan pertanian potensial yang dapat diolah oleh
generasi yang akan datang.
Pertanian
berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan pemanfaatan sumber daya yang
dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat
diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan
menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi :
penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta
lingkungannya. Proses produksi pertanian
yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah
terhadap lingkungan.
Pertanian
organik merupakan salah satu bagian pendekatan pertanian berkelanjutan, yang di
dalamnya meliputi berbagai teknik sistem pertanian, seperti tumpangsari
(inter-cropping), penggunaan mulsa, penanganan tanaman dan pasca panen.
Pertanian organik memiliki ciri khas dalam hukum dan sertifikasi, larangan
penggunaan bahan sintetik, serta pemeliharaan produktivitas tanah.
Pertanian organik bertujuan untuk:
1.
Menghasilkan
produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai,
2.
Membudidayakan
tanaman secara alami,
3.
Mendorong
dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian,
4.
Memelihara
dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang,
5.
Menghindarkan
seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian,
6.
Memelihara
keragaman genetik sistem pertanian dan sekitarnya
7.
Mempertimbangkan
dampak sosial dan ekologis yang lebih luas dalam sistem usaha tani.
Beberapa Pendekatan Kegiatan Yang Menunjang Pertanian
Berkelanjutan
Beberapa
kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi dalam
meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang,
meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat
pedesaan adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian
Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk
mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya,
fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan
resiko-resiko lingkungan.
Adapun caranya dapat melalui:
·
Penggunaan
insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk mengendalikan hama
atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp., sebagai musuh alami dari
parasit telur dan parasit larva hama tanaman.
·
Menggunakan
tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai pemikat (atraktan),
yang menjauhkan hama dari tanaman utama.
·
Menggunakan
drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan infeksi jamur, dalam
upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungsida sintetis.
·
Melakukan
rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap tahun .
2. Sistem Rotasi
dan Budidaya Rumput
Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif yang baru adalah dengan memberikan tempat
bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput
berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian
pakan. Selain itu, rotasi dimaksudkan
pula untuk memberikan waktu bagi pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang dipadukan dengan rumput
atau kebun buah-buahan dapat memiliki
keuntungan ganda, antara lain ternak dapat menghasilkan pupuk kandang yang merupakan pupuk untuk
areal pertanian.
3. Konservasi
Lahan
Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur,
mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang
baik oleh erosi angin maupun erosi air.
Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:
·
Menciptakan
jalur-jalur konservasi.
·
Menggunakan
dam penahan erosi.
·
Melakukan
penterasan.
·
Menggunakan
pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah.
4. Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi
bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian
yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan penting dalam
melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida. Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk
menjaga kualitas air, antara lain;
·
Mengurangi
tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas (top soil)
yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
·
Menggunakan
irigasi tetes (drip irrigation).
·
Menggunakan
jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
·
Melakukan
penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat
aliran air limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif.
5. Tanaman
Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi
pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa
manfaat termasuk menekan pertum buhan
gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas
tanah.
6. Diversifikasi
Lahan dan Tanaman
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di
lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu
tanaman, dan harga pasar. Peningkatan
diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohon-pohon dan
rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan,
habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat. Beberapa langkah kegiatan yang dilakukan;
·
Menciptakan
sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak, burung dan
binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek.
·
Menanam
tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan sepanjang tahun dan
meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanamsejenis tanaman saja.
7. Pengelolaan
Nutrisi Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat
meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi
dilahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa)
sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus
dikeluarkan. Beberapa jenis pupuk
organik yang bisa digunakan antara lain:
·
Pengomposan
·
Penggunaan kascing
·
Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
Sistem pertanian yang berkelanjutan
harus menjadi tanggung jawab dan komitmen kita bersama agar produktivitas
pertanian dan dan kelestarian lingkungan terus dapat dipertahankan, baik untuk
generasi sekarang dan gerenasi yang akan datang. Sistem pertanian berkelanjutan
juga menjadi tuntutan globalisasi yang mempersyaratkan produk-produk pertanian
harus ramah lingkungan dan bebas residu bahan kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar